Konflik
Palestin dan Israil
Konflik
ini dimulai setelah perang dunia kedua, ketika masyarakat Yahudi berpikir untuk
memiliki negara sendiri. (menurut sejarah mereka keluar dari tanah Israel
setelah Perang Salib karena dituduh pro-Kristen oleh tentara Islam, yang
kemudian ditinggali oleh orang-orang Filistin atau Palestine) fikiran berbentuk
zionisme yang didorong oleh genosida oleh Nazi pada perang dunia kedua. Pilihan
letak negara itu tentu saja adalah tanah Palestin yang mana pada ketika itu
merupakan tanah jajahan Inggeris. Tempat
tersebut ada beberapa tempat keagamaan Yahudi iaitu Istana Nabi Daud (Kind
David) dan Nabi Sulaiman.
Negara-negara
barat bersetuju dengan permintaan orang Yahudi atas alasan sebelum orang
Palestin tinggal di sana, tanah itu adalah milik Israel). Negara-negara Arab menentang
karena Jerman yang melakukan pembunuhan maka tanah Jerman lah yang harus
disisihkan untuk dijadikan negara Yahudi.
Inggris
secara sukarela keluar dari Negara Palestin dan memberikan kepada Yahudi sebaliknya
orang-orang Palestin yang telah tinggal dan dibesarkan di sana telah diusir sehingga
bangsa Israel kemudian melihat orang Palestin sebagai ancaman kepada bangsa
Yahudi. Manakala bangsa Palestin pula menganggap Israel sebagai penjajah baru.
Tiga
Alasan Dasar Perebutan Kota Suci Jerusalem:
1. Alasan
Ekonomi
Presiden
Bill Clinton sudah menjelaskan hal ini di Rumah Putih dalam bahwasanya “kota
Jerusalem akan menjadi tempat tujuan utama para pelancong dunia. Beliau merayu kepada Presiden Yasir Arafat
agar mau memindahkan masjid Al-Aqsho dari sana.
Pada realitasnya, sesungguhnya musuh Israel dengan usaha keras mereka untuk menguasai kota Jerusalem dan kota Jerusalem yang lama dengan seluruh mesjid dan gereja yang ada di dalamnya- mereka ingin menguasai dan menjadi hakmilik tunggal untuk mengurusi para Haji dan Kristian ke sana. Mereka pula yang mengurusi kunjungan umat Islam untuk menyempurnakan Hajinya. Dan ini akan mendatangkan pendapatan yang sangat besar yang mereka dapat dari kunjungan umat Kristian dan umat Islam.
Pada realitasnya, sesungguhnya musuh Israel dengan usaha keras mereka untuk menguasai kota Jerusalem dan kota Jerusalem yang lama dengan seluruh mesjid dan gereja yang ada di dalamnya- mereka ingin menguasai dan menjadi hakmilik tunggal untuk mengurusi para Haji dan Kristian ke sana. Mereka pula yang mengurusi kunjungan umat Islam untuk menyempurnakan Hajinya. Dan ini akan mendatangkan pendapatan yang sangat besar yang mereka dapat dari kunjungan umat Kristian dan umat Islam.
2. Alasan Politik
Yahudi
mahu menjadikan kota Jerusalem Lama yang memiliki posisi yang strategik dan
sejarah yang panjang menjadi “Ibu Kota Negara yang Abadi” menurut
keyakinan mereka. Yahudi mahu menguasai seluruh wilayah sekitarnya. Penggalan cerita ini sudah cukup sebagai
simulasi untuk menjelaskan alasan yang sangat esensi yang terwujud lewat aturan
yang ada di Timur Tengah. Sebuah aturan dan undang-undang yang ingin
diberlakukan secara paksa oleh Amerika Serikat kepada seluruh wilayah itu,
dengan kerja keras untuk menyamakan aturan bagi warga Arab bagaimanapun
caranya.
3. Alasan
Sejarah
Dengan
alasan perang budaya, maka merebut kota suci Jerusalem dan menguasai seluruh
tempat bersejarah umat Islam dan Kristien.
Di kota itu merupakan kemenangan
budaya Barat atas budaya Arab Islam, dengan keunggulan dan hegemoni politik
Barat mengajak sekutunya untuk mengusik “dendam sejarah masa lalu” yang
berkobar dalam jiwa dan dada mereka atas budaya Arab Islam yang mengalahkan mereka dalam perang orang-orang Barat pada abad ke-8 yang lalu.
berkobar dalam jiwa dan dada mereka atas budaya Arab Islam yang mengalahkan mereka dalam perang orang-orang Barat pada abad ke-8 yang lalu.
Akhir
sekali bersama-sama kita berjuang mengembalikan Negara Palestin kepada penduduk
Palestin.
No comments:
Post a Comment