Tuesday 29 December 2015

Johor Sultan moots single-stream education system to improve Malaysians' English skills


Johor Sultan moots single-stream education system to improve Malaysians' English skills
Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar urged Malaysia to adopt a single-stream education system to improve the standard of English. 

PHOTO: THE STAR/ASIA NEWS NETWORK
PUBLISHEDDEC 28, 2015, 3:42 PM SGT


JOHOR BARU - The Sultan of Johor has urged Malaysia to adopt a single-stream education system instead of the present multi-stream system in order to improve the standard of English among Malaysians.

In an exclusive interview with Malaysia's The Star daily published on Monday (Dec 28), Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar noted that the level of English among Malaysians is deteriorating, saying action needed to be taken to address it.

Malaysia's present multi-stream education system comprises national schools, where Malay is the medium of instruction, as well as Chinese and Tamil vernacular schools.


"If you realise, most government officers nowadays are unable to speak or write good English. That is why I am not in favour of the present three types of schools (National, Chinese and Tamil)," he responded when asked to comment on the standard of English among the country's younger generation.

"Nowadays, there are Chinese and Tamil students who do not know how to speak Malay and of course, Malay students who can't speak English," he said.



This was in comparison to the old days, he said, when English schools were regarded as "neutral ground".

He said: "All races attended these schools. During my time, it was a must to know both Malay and English.

"But now, when you teach mathematics, geography and history in Malay in schools, students are at a loss when they have to read books in English in universities. How can you be a scientist when your English is so bad?" he added.

Malaysia switched from English to Malay as the medium of instruction in its national schools from 1968 to 1982 and started the switch at university level in 1983.

In 2003, however, then Prime Minister Mahathir Mohamad switched the teaching of mathematics and science back to English, to improve graduates' English and their employability.

But it was found that students' grades in these subjects, particularly those of students in rural areas whose grasp of English was poor, fell after this switch. In 2012, these subjects were again taught in Malay.

The Sultan has previously spoken up on the use of English as a medium of instruction, noting that English could be a unifying language for the country's different races.

In an interview with The Star in June, he said: "The proficiency of English is bad among children, and our children do not mix. The Malays go to national schools where the Chinese feel alienated, while the Indians go to Tamil schools. Where is the unity?"

BERHATI HATI DIUSIA 40 TAHUN

Klip Soal Jawab Agama Ustaz Azhar Idrus @UstazYouTube with Nurshakiela Kieyla and 42 others.
27 February 2014
BERHATI HATI DIUSIA 40TAHUN
Ramai tidak sedar dalam al-Quran ada menyentuh tentang usia ini. Tentu ada yang sangat penting, perlu diperhatikan dan diambil serius akan perkara ini. Allah swt. berfirman,
حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang soleh yang engkau redhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (al-Ahqaf: 15)
Usia 40 tahun disebut dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fizikal, intelektual, emosi, mahupun spiritualnya. Benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar.
Doa yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun dan ke atas. Di dalamnya terkandung penghuraian yang jelas bahawa mereka; telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah
Pada ayat yang lain, firman Allah;
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيْرُ
Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempoh yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mahu berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (al-Fathir: 37)
Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan “umur panjang dalam tempoh yang cukup untuk berfikir” dalam ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.
Menurut Ibn Kathir, ayat ini memberikan petunjuk bahawa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbaharui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh2.
Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janjiNya dalam ayat selepas itu: (maksudnya) Kematangan.
Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidak hairan tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi s.a.w, seperti yang disebut oleh Ibn ‘Abbas:
“Dibangkitkan Rasulullah s.a.w pada usia 40 tahun” (riwayat al-Bukhari).
Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi2 yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.
Banyak negara menetapkan untuk menduduki jabatan2 elit seperti ketua negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri mengakui prestasi seseorang mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun.
Mengapa umur 40 tahun begitu penting.
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) period, iaitu
1. Kanak-kanak ( sejak lahir hingga akil baligh )
2. Muda atau syabab ( sejak akil baligh hingga 40 tahun )
3. Dewasa ( 40 tahun hingga 60 tahun )
4. Tua atau syaikhukhah ( 60 tahun hingga mati )
Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa penuh. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini ramai yang mula menutup aurat dan mendekati kuliah-kuliah agama.
Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,
لعَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً خَفَّفَ اللهُ تَعَالَى حِسَابَهُ ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً رَزَقَهُ اللهُ تَعَالَى الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِيْنَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِيْنَ سَنَةً غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَشَفَّعَهُ اللهُ تَعَالَى فِى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَكَتَبَ فِى السَّمَاءِ أَسِيْرَ اللهِ فِى أَرْضِهِ – رواه الإمام أحمد
"Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepadaNya. Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi. (riwayat Ahmad)
Hadis ini menyebut usia 40 tahun paling awal memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus konsisten terhadap Islam, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus berhati2 juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk senja. Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dpt mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”
Imam asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa2 syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah.”
Lantas, apa yang harus kita lakukan menginjak usia 40 tahun?
1. Meneguhkan tujuan hidup
2. Meningkatkan daya spiritual
3. Menjadikan uban sebagai peringatan
4. Memperbanyak bersyukur
5. Menjaga makan dan tidur
6. Menjaga istiqamah dalam ibadah.
Jika ada yang mengatakan bahawa: Life began at forty, saya cenderung berpendapat kehidupan yang dimaksudkan ialah kehidupan terarah kepada mendekatkan diri kepada penciptaNya dengan sebenar-benarnya. Tetapi satu perkara yang kita harus sentiasa sedar bahawa kematian memanggil kita bila-bila masa tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk baru memulakan kehidupan yang dimaksudkan di atas, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika umur kita tidak panjang.
Maksud sabda Nabi Muhammad S.A.W ," Orang yang bijak adalah orang yang selalu mengingati mati".
Ramai manusia tertipu dengan keindahan dunia dan isinya yang bersifat sementara. Sejak Nabi Adam as. sehingga kini, kesemuanya telah kembali kepada Allah swt. tidak kira kaya atau miskin, berpangkat atau tidak. Mengingati mati bukan bermakna kita akan gagal di dunia tetapi dengan mengingati mati kita akan menjadi insan yang berjaya di dunia dan di akhirat. janganlah menunggu sehingga esok untuk membuat persediaan menghadapi kematian, kerana mati boleh datang pada bila-bila masa..

Saturday 26 December 2015

GRANDMA IN COURT

GRANDMA  IN  COURT..

Lawyers should never ask grandmas a question if they aren’t prepared for the answer!

In a trial, a small-town prosecuting attorney called his first witness, an elderly grandmother to the stand.

He approached her and asked; "Mrs. Jones, do you know me?"

She responded, "Why, yes, I do know you, Mr. Williams. I've known you since you were a young boy, and frankly, you're a  big disappointment to me..
You lie, cheat on your wife, manipulate  people and talk about them behind their backs. You think you're a  big shot when you haven't the brains to realize you never will  amount to anything more than a two-bit paper pusher. Yes, I know  you.."

The lawyer was stunned!  Not knowing what else to do, he pointed across the room and asked,  - "Mrs. Jones, do you know the defense attorney (the opponent's lawyer)?"

She again replied, "Why, yes, I do. I've known Mr. Bradley since he was a youngster. He's lazy, bigoted, and has a drinking problem. He can't build a normal relationship with anyone  and his law practice is one of the worst in the state. Not to  mention he cheated on his wife with three different women. One of  them was your wife. ..Yes I know him."  

The defense attorney almost died.

The judge asked both lawyers to approach the bench and in a quiet  voice said:

"If either of you rascals asks her if she knows me,  I'll send you to jail for contempt of court !
Have a laughing day 

Wednesday 23 December 2015

Malaysia IMO 2016 Training

Malaysia IMO 2016 Training

 imo2016logo

The IMO official logo and the 57rd IMO logo

Introduction

This is the unofficial page of the Malaysia International Mathematical Olympiad (IMO) Training Program.
IMO 2016 will be held in Hong Kong on 6-16 July 2016. Refer to the official site for more details:
http://www.imo2016.org/
Six students will be selected to represent Malaysia in the competition. The students will undergo selection tests and training camps throughout the year.
The Malaysian team preparations for IMO 2016 has already started. The program is organized by Pusat PERMATApintar Negara (PPpN), UKM under the patronage of the Ministry of Education, Malaysia, made possible by generous corporate sponsorship from ExxonMobil Malaysia.

About the IMO

The IMO is the World Championship Mathematics Competition for High School students and is held annually in a different country. The first IMO was held in 1959 in Romania, with 7 countries participating. It has gradually expanded to over 100 countries from 5 continents. The IMO Advisory Board ensures that the competition takes place each year and that each host country observes the regulations and traditions of the IMO.
(From the IMO official website.)

__________________________________

IMO 2016 TRAINING PROGRAM

11 July 2015: National Mathematical Olympiad (OMK) 2015

The OMK was held at several centers around the country. Many thanks to the organizers (PERSAMA & Universiti Teknologi Malaysia Mathematics Department), problem committee members, invigilators, and everyone involved.

31 October 2015: IMO 2016 Selection Test

Among the OMK winners, 200 students were invited for a selection test, given in 4 centers in Peninsular, and 6 centers in East Malaysia.

24 November 2015: IMO 2016 Seminar

Based on the Selection Test, 66 students were invited for the IMO Training Camp 1. Before the camp, they were invited for a one-day seminar given by the trainers. This is to familiarize them with the IMO materials.

19 — 23 December 2015: IMO 2016 Camp 1

The selected students are:
  1. Mohammad Aiman Hakeem b. Mohammad Azizi, MRSM Johor Bahru
  2. Adlan Shafi b. Ab Aziz, MRSM Kuala Kubu Bharu
  3. Nabil Darwish b. Nazaruddin, MRSM Kuantan
  4. Jannati Syamimi bt. Othman, MRSM Kubang Pasu
  5. Ahmad Luqman b. Norafizal, MRSM Muar
  6. Muhammad Azam Hakimie b. Ahmad, MRSM Mukah
  7. Mohd Noor Hafizi b. Baharudin, MRSM Tun Mohammad Fuad Stephens
  8. Cosmartin Allistair Anak Cosmas Bujing, Pusat PERMATApintar Negara
  9. Muhammad Hafizudeen b. Mohamad Saman, Pusat PERMATApintar Negara
  10. Muhammad Syahir b. Abdul Nasir, Pusat PERMATApintar Negara
  11. Nurul Izzati bt. Saldi, Pusat PERMATApintar Negara
  12. Oh Juin Chuen, Pusat PERMATApintar Negara
  13. Ong Jing Kai, Pusat PERMATApintar Negara
  14. Raymand Tey Jia Cheng, Pusat PERMATApintar Negara
  15. Zoey Zeffrey Azman b. Azman, Pusat PERMATApintar Negara
  16. Hilmi Iman b. Bahrudin, Sekolah Sultan Alam Shah
  17. Muhammad Adlan Afiq b. Muhd Taufek, Sekolah Sultan Alam Shah
  18. Muhammad Faris Naim b. Asmunni, Sekolah Sultan Alam Shah
  19. Muhammad Zabir b. Azreen Redzal, Sekolah Sultan Alam Shah
  20. Samuel Koh Qi En, SJKC Yuk Chin
  21. Syahir Safiuddin b. Salehudin, SMA Persekutuan Kajang
  22. Tan Wei Xin, SMJK Chung Ling
  23. Teh Ren Jie, SMJK Chung Ling
  24. Teh Yu Xuan, SMJK Chung Ling
  25. Yeoh Zi Song, SMJK Chung Ling
  26. Low Benjamin, SMJK Chung Ling Butterworth
  27. Tan Kin Aun, Sunway College
  28. Tan Yin Xiang, SMJK Chung Ling Butterworth
  29. Thum Sze Khai, SMJK Chung Ling Butterworth
  30. Wong Jer Han, SMJK Chung Ling Butterworth
  31. Chong Ren Hao, SMJK Jit Sin
  32. Lee Hsuan Wei, SMJK Jit Sin
  33. Moo Zi Hao, SMJK Jit Sin
  34. Lim Ming Yean, SMJK Katholik Pj
  35. Goh Yong Xuan, SMJK Keat Hwa
  36. Loh Teik Yan, SMJK Keat Hwa
  37. Ooi Xin Peng, SMJK Krian
  38. Tan Bing Chieh, SMJK Perempuan China Pulau Pinang
  39. Ivan Chan Kai Chin, SMJK Phor Tay
  40. Eng Wee Lim, SMJK Sin Min
  41. Khong Yi Fei, SMJK Sin Min
  42. Koh Kai Siang, SMJK Sin Min
  43. Kow Hong Zhang, SMJK Sin Min
  44. Lim Chuen Tek, SMJK Sin Min
  45. Lim Gao Tek, SMJK Sin Min
  46. Lim Han Sheng, SMJK Sin Min
  47. Tan Chuan Ying, SMJK Sin Min
  48. Teh Kuan Ting, SMJK Sin Min
  49. Theam Wing Chun, SMJK Sin Min
  50. Liang Wan Yee, SMJK Yok Bin
  51. Cheah Ai Chi, SMJK Yok Bin
  52. Loi Zong Ye, SMJK Yok Bin
  53. Sean Gee Zhing, SMJK Yok Bin
  54. Leong Yee Hang, SMJK Yu Hua
  55. Tang Kai Jie, SMK Bagan Jaya
  56. Tan Li Xuan, SMK Bandar Utama Damansara (3)
  57. Isaac Chung De Wei, SMK Batu Lintang
  58. Wong Qi En, SMK Dato Penggawa Barat
  59. Hanissa bt. Shamsuddin, SMK Putrajaya Presint 18(1)
  60. Mohamad Azam b. Azahari, SMK Seri Bintang Selatan
  61. Teor Yu Hang, SMK Sultan Abu Bakar
  62. Keesha Navena K.D., SMK USJ 12
  63. Rayyan Hariz b. Bazlan, SMK USJ 12
  64. Go Jun Xing, SMK(L) Methodist
  65. Khairul Ameen b. Mohamad Sabri, SMKA(L) Al-Mashoor
  66. Muhammad Nuri b. Mohd Ali, SM Sains Tengku Muhammad Faris Petra
The camp will be held at Pusat PERMATApintar Negara, UKM.

17th December, 2015 INTERNATIONAL ROBOTIC OLYAMPIAD, BUCHEON, SOUTH KOREA

International Robotic Olympiad in Bucheon, South Korea.
This was first time that our PERMATAPINTAR team taking part in International Robotic Olympiad. The team won the Innovation Award and PERMATApintar,UKM will be the host of the 2016 International Robot Olympiad. Congratution to the team.
 
Kak Inder was a mentor for the team and En Md Nor was the instructor incharge


Departure time..they were look positive and excited
 



Practice make perfect..here is the team members with the mentor
 



 
 






Facing the judges...
 


 
Our PERMATApintar students facing the judges
 



Thursday 17 December 2015

'Babah dan keluarga takkan lupakan Lil sepanjang hayat kami' - Sultan Johor

Sultan Ibrahim Sultan Iskandar added 6 new photos.

'Babah dan keluarga takkan lupakan Lil sepanjang hayat kami' - Sultan Johor


It has been 12 days since my son, Almarhum Tunku Abdul Jalil, Tunku Laksamana Johor, left us.  My family and I would like to express our gratitude to everyone for offering their prayers and their messages of condolence for Almarhum.


I would like to express my heartfelt gratitude and Menjunjung kasih to Duli Yang Maha Mulia Sultan dan Yang di-Pertuan Negeri Pahang Darul Makmur, Sultan Ahmad Shah ibni Almarhum Sultan Abu Bakar, who was there throughout Almarhum's funeral.





I would also like to express my gratitude to my other brother Rulers for their messages of condolences and to their representatives. Thank you to the executive council members, ministers, foreign dignitaries, relatives, friends, Bangsa Johor, and all Malaysians, who came to pay their last respects to Almarhum.

It has been a very difficult time for us, his family, to cope even as we treasure all the wonderful memories we have of him. The love everyone has shown towards Almarhum has been overwhelming and has helped soothe our grieving hearts.
As a father, the pain of losing a son is unbearable. No parent should bury their child but, Allah, The Most Wise, knows best.
Almarhum was humble, kind and caring, and I am very proud of him. Even during his last moments, when he was enduring a lot of pain, his concern was not about himself but about all of us.
His smiles lit up our world and although he left us before we were ready to let go, he will live on in our hearts forever.
I hope that The Tunku Laksamana Johor Cancer Foundation which he set up to help those with cancer will benefit many Malaysians, young and old, who are battling the disease.
Lil, my son, you are special and unforgettable. Your mother, your brothers and sister, and I, will remember you for the rest of our lives.
Al-Fatihah."- Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar, Sultan of Johor.


"Telah 12 hari berlalu semenjak anakanda saya, Almarhum Tunku Abdul Jalil, Tunku Laksamana Johor, meninggalkan kita.
Saya dan keluarga ingin merakamkan penghargaan kami kepada anda semua yang telah berdoa dan menghantar ucapan takziah buat Almarhum dan kami sekeluarga.

Saya juga sesungguhnya amat menghargai serta Menjunjung setinggi kasih keatas Duli Yang Maha Mulia Sultan dan Yang di-Pertuan Negeri Pahang Darul Makmur, Sultan Ahmad Shah ibni Almarhum Sultan Abu Bakar, kerana telah Mencemar Duli turut bersama sewaktu pemakaman Almarhum.

Saya juga ingin merakamkan penghargaan saya kepada Paduka-Paduka Kekanda dan Adinda Sultan-Sultan yang lain diatas ucapan takziah yang telah diterima dan diatas keberangkatan wakil masing-masing. Terima kasih juga kepada ahli-ahli majlis eksekutif, menteri-menteri, orang-orang kenamaan asing, kaum kerabat, rakan-rakan, Bangsa Johor, dan semua rakyat Malaysia, yang telah hadir memberi penghormataan terakhir kepada Almarhum.


"Ia sesungguhnya satu masa yang pedih buat keluarga kami untuk menghadapi apa yang berlaku walaupun kami menyimpan semua memori indah tentangnya.
Perasaan kasih yang telah ditunjuk dan dikongsi oleh anda semua terhadap Almarhum sangat mendalam dan mengesankan, dan telah membantu melegakan hati kami yang berduka ini.

Sebagai seorang bapa, kesakitan kehilangan seorang anak adalah amat memeritkan. Tiada ibu atau bapa yang patut mengebumikan anak mereka, namun, Allah juga Yang Maha Mengetahui.
Almarhum merupakan seorang yang rendah diri, baik hati dan penyayang, dan saya amat berbangga dengannya. Walaupun disaat-saat terakhirnya, Almarhum sedang menanggung kesakitan yang amat sangat, kebimbangannya bukan tentang dirinya sendiri tetapi tentang kami semua.


Senyumannya menyinari kehidupan kami dan walaupun dia telah meninggalkan kami sebelum kami bersedia melepaskannya, dia akan terus kekal didalam hati kami selama-lamanya.
Saya berharap Yayasan Kanser Tunku Laksamana Johor yang mana telah diasaskan oleh Almarhum bagi membantu mereka yang menderita dari kanser akan memberi manfaat kepada rakyat Malaysia, tua dan muda, yang sedang bergelut dengan penyakit tersebut.


Lil sesungguhnya istimewa dan tidak akan dilupakan. Mama, abang-abang, kakak, adik-adik Lil dan Babah, akan mengingati Lil sepanjang hayat kami.
Al-Fatihah."- Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar, Sultan Johor.

‪#‎sultanibrahimofficial‬
‪#‎sultanjohor‬
‪#‎luaskankuasamu‬
‪#‎jdt‬
‪#‎muafakatbangsajohor‬
‪#‎royaljohor‬
‪#‎sultanjohordanrakyatberpisahtiada‬

Thursday 10 December 2015

After Seeing THIS, You’ll Never Use Cotton Swabs To Clean Your Ears Again

After Seeing THIS, You’ll Never Use Cotton Swabs To Clean Your Ears Again

 
 
When it comes to ear hygiene, you could be doing more harm than good with your current cleaning regimen. The ears are an extremely sensitive and delicate area, and as such, you should take precautions and do your research before attempting to clean them yourself. If great care is not taken when cleaning your ears, it could result in impaired hearing, infection, and/or painful long-term damage. What makes this troubling is that so many people are still applying old concepts to their ear-cleaning practices. The Telegraph reports that every year, about 7,000 people in England alone end up in the hospital with injuries sustained by cotton swabs — more than are injured by razor blades.






Cotton swabs are not safe to clean your ears with.Many people are unaware that doctors and healthcare professionals have been trying to stop people from cleaning their ears with cotton swabs for years. The reality is that you should not stick anything in your ear canals.There is a very real danger of damaging your ear drum. More commonly, people will simply push excess wax deeper into the ear canal, leading to blockages and impaired hearing.
Earwax isn’t inherently dirty.It is important to recognize that earwax, or cerumen, is produced naturally by glands in your ears and it is healthy to have a normal amount of wax present in the ear. With its antibacterial properties, the wax serves as part of your body’s defense system, cleaning and lubricating the canals of your ears.
Before you know how to clean your ears, it’s important to know when to clean your ears.

For the most part, ears clean themselves by cycling wax and dirt out towards the ear openings. Some people may never need to clean their ears — genetics will largely determine this. In some people, wax will build up, though. It can become unsightly and uncomfortable and then it becomes important to clean your ears, but safety must be considered. So if you can’t use a cotton swab, then what?

(If you’re concerned with the volume of wax or you ever feel pain or an ache in your ear, you should seek a doctor immediately).
Wax is only produced in the outer part of your ear canal, away from the eardrum.

So when blockages from wax do occur, it’s generally because the person has been using a cotton swab to “clean” their ear. The deeper you dig, the more likely you are to sustain damage or create a blockage. Cotton swabs aren’t all bad though, you can use them to safely clean around your ear area, just don’t insert them into your ear canal.
To clean the inner recesses of the ear, there are a number of home remedies that are safe and easy to try.

A salt water solution is a simple and effective method to flush buildup from the ear. Simply dab a few drops in, swish, and flush. Use water that’s been warmed to body temperature before trying this.
Oils

A few drops of baby oil, mineral oil, or specifically formulated ear-cleansing oil are also safe and effective to use for cleaning inside your ear passages. Be sure to check the ingredients to make sure you’re not allergic to any of them. Test a dab on your wrist and allow to sit for an hour before trying them in your ears if you’re unsure.
Detergents

Using hydrogen peroxide or carbamide peroxide may also be effective at cleaning wax out of the ear canals. If these rinse methods aren’t enough for you and you are still suffering wax buildup, there are additional measures that can be taken.
Irrigation or syringing.

You can have a doctor perform an irrigation of your ear passages or even get a home irrigation kit and perform it carefully yourself. A saline solution is the most common and effective rinse for this method.
See a doctor.

If the home remedies suggested have not been working for you and you are still suffering from wax buildup or discomfort, you should see an otolaryngologist (ear, nose, and throat doctor). They can prescribe drops or perform wax extraction using the proper tools.
Are ear candles safe?

NO! The FDA has launched an assault against ear candling because the process is dangerous and there is no evidence that it is even effective. Common injuries include burns, ear obstructions (due to wax from the candle entering the ear), and ear perforations. Simply do not try this stupid gimmick.

Wednesday 9 December 2015

HRH Brigader General Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, Crown Prince of Johor



Out of all the sleepless nights, tonight is the most difficult for me,
You are our strength and inspiration.
You have the one quality that none of us possess;
your humble, loving heart,”
I love you with all my heart and I miss you dearly.
You will never be forgotten.
Your name will be carried by my bloodline.
Your smile will be my strength,.


Tengku Puan Pahang : When I die

Wonderful sharing and reminder from Tengku Puan Pahang

When I die

I will be offline on Facebook.
I will be offline on 2go
I will be offline on bbm
I will be offline on whatsApp.
I will be offline on viber
I will be offline on tango
I will be offline on Twitter.
I will be offline on eskimi
I will be offline on instagram.
I will be offline on wechat.

My number will be off, I will no longer comment on
posts or even receive messages, or information from family and friends.
My friends and family and even my enemies will cry but there will be no more me.
But you know what will remain when I'm gone?
The Quran I read will be online.
My 5 daily prayers will be online.
My Zakat will be online.
My good deeds will be online.
My Fasts will be online.
All what I do in the cause of Allah will be online with me inside the grave.
Let all of us think about this!

Eventually we are all going to die. Because every soul shall taste death.
Why not prepare for that time that it will be only you?
Why not stop being afraid of people?
Why not stop being afraid of what people will say?
Why don't you take decisions that will benefit
you on the day of judgement?
Why don't you take decisions that will help you in the grave?
Why not please Allah and have eternal
happiness, fun and enjoyment?

Remember!!!
Every soul shall taste death.
May Allah make it easy for us. Ameen Yaa Rabbi. please share to remind your brothers and sisters as I remind you now .

Zarith Sofiah Idris : A letter to my son, Jalil

Zarith Sofiah Idris




A letter to my son, Jalil :

My darling Lil, 

I know the only reason you wanted to be in hospital was because you were in great pain but that you really wanted to be home : you've been in too many hospitals too many times. But Allah, in His Infinite wisdom, placed you there so that we, your family, would spend as much time as we could with you. 


I have a thousand and one memories of you during your last days in this world.
I remember, once, you closed your eyes and tears flowed onto your cheeks, as you fought the pain, and I held your left hand and I wept, trying hard not to make any sounds. I thought you could not see me cry because your eyes were closed but you knew, and you put your right hand over mine and you patted it, as if you were saying, "Don't cry, I am all right."


I remember all the text messages you sent me. When I wrote that I was praying for you, you wrote back that you had prayed too, but that you had asked Allah to let you bear the burden of my worries. 

When I looked at your grave, my heart ached with pain. I watched your father and your brothers fill it up with earth while Boo and Inah stood near me. I looked at your brothers and counted three sons. Boo was beside me. There are five of you. Where was my fifth son? And then I realised it was you who was missing. I had forgotten you were beneath the mounds of earth.


And I held up my hands and whispered "From You we come, and to You we return. I return to You, O Allah, my son."

May you be with the righteous, my son.

Warkah buat anakku, Jalil :

Mama tahu, satu satunya sebab Lil pergi kehospital adalah kerana Lil berada menanggung kesakitan yang amat sangat. Lil sebenarnya hendak kekal tinggal di rumah : Lil telah terlalu terlalu kerap ke hospital.
Namun Allah S.W.T., Yang Maha Mengetahui, menempatkan Lil disana agar kami, keluarga Lil, dapat meluangkan sebanyak masa bersama Lil.











Mama menyimpan seribu satu kenangan tentang Lil ketika Lil menghabiskan hari hari terakhir Lil di dunia ini.
Mama terkenang satu ketika sewaktu Lil memejam mata dan air mata menitis di pipi Lil, semasa Lil cuba melawan kesakitan yang ditanggung. Mama memegang tangan kiri Lil dan menangis. Mama mencuba sedaya upaya untuk menahan sedu sedan Mama dari kedengaran. Mama fikir, Lil tidak nampak Mama menangis kerana mata Lil pejam. Tapi Lil tahu. Lil meletak tangan kanan Lil diatas tangan Mama dan menepuk nepuk dengan perlahan, seolah berkata "Jangan menangis, Lil tidak apa apa."


Mama ingat semua mesej pesanan ringkas yang Lil hantar kepada Mama. Bila Mama mengatakan bahawa Mama telah berdoa untuk Lil, Lil membalas dengan mengatakan bahawa Lil juga telah berdoa dan memohon kepada Allah S.W.T. biarlah Lil yang menanggung semua kebimbangan Mama.

Bila mama melihat makam Lil, hati mama dipenuhi keperitan. Mama masih terbayangkan detik ketika Babah, abang dan adik Lil memenuhkan kubur dengan tanah sementara Boo dan Inah berdiri disisi Mama. Mama memandang kearah abang dan adik Lil, dan membilang hanya tiga anak lelaki. Boo disisi mama. Anak lelaki Mama lima orang. Dimana anak mama yang lagi seorang? Dan mama baru tersedar bahawa Lil yang tiada. Lil kini berada dibawah timbunan tanah itu. 

Dan pada ketika itu, mama menadah kedua tangan mama dan berbisik, "Sesungguhnya dariMu kami datang, dan kepadaMu jua kami kembali. Daku memulangkan kepadaMu, Ya Allah, anakku."

Moga Lil ditempatkan bersama mereka yang soleh.